Swedia Terbangkan Pesawat Mata-mata di Atas Rusia

Minggu, 16 Agustus 2015 | komentar


Pesawat mata-mata Angkatan Udara Swedia melakukan penerbangan pengintaian di atas Rusia, Rabu 12 Agustus 2015. Menurut penulis soal isu pertahanan di Intelnews.org, Ian Allen, tidak ada yang bisa dilakukan oleh Kremlin soal ini.

Penerbangan ini adalah bagian dari Perjanjian Open Skies tahun tahun 1992, sebuah perjanjian internasional yang dirancang untuk membangun kepercayaan di antara mantan saingan di era Perang Dingin.

Perjanjian itu pertama kali diusulkan oleh Amerika Serikat tahun 1990, yang mencakup semua negara-negara anggota Pakta Warsawa dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Ketika akhirnya ditandatangani 24 Maret 1992, ada 23 negara yang meratifikasi, termasuk Amerika Serikat dan Rusia. Swedia bergabung dalam perjanjian itu tahun 2002.

Pada hari Rabu lalu, pesawat pengintai Swedia melakukan penerbangan di atas beberapa instalasi militer Rusia sebagai bagian dari perjanjian itu, seperti yang mereka lakukan setiap tahun selama kurun waktu yang telah ditentukan.

Tahun ini, situasinya berbeda karena hubungan antara Stockholm dan Moskow telah memburuk secara dramatis. Negara Skandinavia itu telah mengeluarkan banyak komplain resmi terhadap Rusia atas "infiltrasi ilegal" wilayah udaranya oleh jet militer Rusia sejak 2014.

Carl Bildt, Menteri Luar Negeri Swedia, mengatakan awal tahun ini bahwa beberapa infiltrasi udara diduga menjadi "serangan udara paling serius oleh Rusia dalam hampir 10 tahun".

Pada Oktober tahun lalu, pemerintah Swedia menutup wilayah udara di Stockholm saat mencari kapal asing yang terlihat di lepas pantai ibukota Swedia. Dugaannya, itu adalah kapal selam mata-mata Rusia. Kapal misteri tidak pernah terdeteksi, tetapi beberapa situs media Swedia mengklaim bahwa misi kapal selam itu entah "menjemput atau menurunkan mata-mata Rusia" tanpa memperingatkan pihak berwenang Swedia.

Pada bulan Maret tahun ini, Swedia Security Service, yang dikenal sebagai SAPO, mengatakan bahwa Rusia menjadi ancaman jangka pendek terbesar bagi Swedia. Menurut SAPO, hampir sepertiga dari semua diplomat Rusia yang ditempatkan di Swedia adalah petugas intelijen.

Media Swedia mengutip pejabat Angkatan Bersenjata Swedia Kolonel Carol Paraniak, yang mengatakan bahwa Rusia akan selalu menjadi sasaran intelijen Swedia. Hal ini terutama berlaku hari ini, saat "situasi keamanan dan politik [...] telah banyak berubah dibandingkan dengan tahun lalu. Ketegangan telah meningkat secara dramatis," kata Paraniak.
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015. News Mber - All Rights Reserved
Powered by Blogger